Jika ingin memelihara kepompong dalam kotak
yang baru, media yang digunakan tetap
sama, yaitu dedak / bekatul, dengan ketebalan secukupnya (tipis saja). Tugas
Anda cukup menunggu saja, karena kepompong tidak membutuhkan makanan apapun.
Sekitar
10 hari kemudian, kepompong akan menunjukkan perubahan bentuk fisiknya menjadi
serangga berwarna putih, yang sebenarnya
merupakan calon kumbang. Dari hari ke hari, warna putih ini akan berubah
menjadi cokelat. Silakan dikontrol terus sampai warna serangga menjadi hitam,
dan itulah yang disebut kumbang (Tenebrio molitor).
Jika sudah menjadi kumbang, Anda bisa
memberikan pakan berupa potongan buah-buahan atau potongan roti.
Pindahkan kumbang-kumbang ke kotak lain,
yang sudah diisi dengan media dedak / bekatul. Perbandingannya, takaran 4 gelas
berisi kumbang memerlukan dedak sebanyak 2 kg. Dalam kotak inilah, kumbang akan
memulai proses reproduksinya, seperti kawin dan bertelur.
Jika sudah bertelur, tunggu sampai 10
hari, kemudian dilakukan pengayakan terhadap telur-telurnya. Saat mengayak,
yang ikut terayak adalah telur dan dedak, namun kumbang tidak ikut terayak.
Telur dan dedak dikembalikan ke kotak semula. Adapun kumbang dipindah ke kotak
lain, dengan media dedak dan rasio yang sama seperti penjelasan sebelumnya (4
gelas kumbang membutuhkan 2 kg dedak).
Dalam kotak baru, kumbang akan bertelur
kembali selama 10 hari. Silakan diayak kembali telur dan dedaknya, sedangkan
para kumbang dipindah ke wadah baru. Demikian seterusnya, sampai kumbang sudah
tidak bertelur lagi. Tanda kumbang sudah tak bertelur lagi adalah mati dengan
sendirinya.
Bagaimana dengan telur-telur yang dipertahankan dalam kotak? Mereka akan
menetas menjadi larva, yang tidak lain adalah ulat hongkong. Sejak menetas,
pakan yang diberikan kembali ke tahap pertama (potongan apel dan kentang).
Biarkan sampai umur 50 hari. Saat itulah, ulat hongkong siap dipanen, untuk
dipasarkan, atau digunakan sendiri, atau dijadikan lagi sebagai materi dalam
beternak UH.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan