Fase Perkembangbiakan Ulat Hongkong
Isnin, 6 Mei 2013
PERKEMBANGBIAKAN ULAT HONGKONG
Lanjutan dari posting sebelumnya, ulat
hongkong setelah disimpan beberapa bulan (sekitar 90 hari), ulat-ulat akan
berubah menjadi kepompong. Anda bisa tetap memelihara kepompong dalam kotak
yang sama, bisa juga memindahkannya ke kotak yang lain. Maksud pemindahan ini
untuk menghindari ulat hongkong yang belum berubah jadi kepompong, karena UH
terkadang akan memakan teman-temannya yang sudah jadi kepompong, terutama jika
mereka kekurangan pakan. Jadi, jika tetap menggunakan wadah yang sama, pemberian
pakan harus ditingkatkan.
Jika ingin memelihara kepompong dalam kotak
yang baru, media yang digunakan tetap
sama, yaitu dedak / bekatul, dengan ketebalan secukupnya (tipis saja). Tugas
Anda cukup menunggu saja, karena kepompong tidak membutuhkan makanan apapun.
Sekitar
10 hari kemudian, kepompong akan menunjukkan perubahan bentuk fisiknya menjadi
serangga berwarna putih, yang sebenarnya
merupakan calon kumbang. Dari hari ke hari, warna putih ini akan berubah
menjadi cokelat. Silakan dikontrol terus sampai warna serangga menjadi hitam,
dan itulah yang disebut kumbang (Tenebrio molitor).
Jika sudah menjadi kumbang, Anda bisa
memberikan pakan berupa potongan buah-buahan atau potongan roti.
Pindahkan kumbang-kumbang ke kotak lain,
yang sudah diisi dengan media dedak / bekatul. Perbandingannya, takaran 4 gelas
berisi kumbang memerlukan dedak sebanyak 2 kg. Dalam kotak inilah, kumbang akan
memulai proses reproduksinya, seperti kawin dan bertelur.
Jika sudah bertelur, tunggu sampai 10
hari, kemudian dilakukan pengayakan terhadap telur-telurnya. Saat mengayak,
yang ikut terayak adalah telur dan dedak, namun kumbang tidak ikut terayak.
Telur dan dedak dikembalikan ke kotak semula. Adapun kumbang dipindah ke kotak
lain, dengan media dedak dan rasio yang sama seperti penjelasan sebelumnya (4
gelas kumbang membutuhkan 2 kg dedak).
Dalam kotak baru, kumbang akan bertelur
kembali selama 10 hari. Silakan diayak kembali telur dan dedaknya, sedangkan
para kumbang dipindah ke wadah baru. Demikian seterusnya, sampai kumbang sudah
tidak bertelur lagi. Tanda kumbang sudah tak bertelur lagi adalah mati dengan
sendirinya.
Bagaimana dengan telur-telur yang dipertahankan dalam kotak? Mereka akan
menetas menjadi larva, yang tidak lain adalah ulat hongkong. Sejak menetas,
pakan yang diberikan kembali ke tahap pertama (potongan apel dan kentang).
Biarkan sampai umur 50 hari. Saat itulah, ulat hongkong siap dipanen, untuk
dipasarkan, atau digunakan sendiri, atau dijadikan lagi sebagai materi dalam
beternak UH.
Ahad, 5 Mei 2013
BUDIDAYA ULAT HONGKONG
Ulat hongkong atau mealworm sangat
bermanfaat untuk pakan alami bagi hewan reptil peliharaan dan beraneka macam
jenis burung, terutama jenis kicauan. Ulat hongkong mengandung banyak
protein dan kalori yang dibutuhkan burung. Cara penyajiannya juga bervariasi,
ada yang diberikan ketika ulat masih berwarna putih, sedang ganti kulit, atau
diberikan dalam bentuk kering. Budidaya ulat hongkong memiliki prospek cerah.
Hal-hal dasar budidaya ulat hongkong :
Sebelum
memulai budidaya, sebaiknya mempersiapkan beberapa bahan yang akan digunakan.
Misalnya kotak tempat menyimpan ulat. Wadah ulat ini bisa menggunakan kayu,
atau kotak plastik.
Berikutnya, menyiapkan pakan sekaligus
media ulat hongkong untuk berkembang biak dan bertelur yaitu dedak atau bekatul.
Dedak sekaligus berfungsi untuk mempertahankan kondisi kelembaban sehingga ulat
hongkong tidak mudah mati.
Ulat hongkong yang akan dibudidaya
sebaiknya dipilih yang dewasa, dengan jumlah tergantung kotak yang disediakan.
Boleh juga menggunakan ulat hongkong yang sudah berubah menjadi kumbang
(berwarna hitam).
Terakhir adalah mempersiapkan pakan
untuk ulat-ulat ini. Ulat hongkong adalah larva yang memakan apa saja. Tetapi
untuk tujuan ternak, dan menjaga agar ruangan tempat ia ditangkarkan tidak
mudah berjamur, pakan yang diberikan dapat berupa sepotong roti, potongan
kentang, atau potongan buah-buahan (terutama apel).
Setelah semua bahan sudah tersedia,
sekarang kita berlanjut ke beberapa tahap berikut ini :
Masukkan dedak atau bekatul ke dalam kotak,
kemudian ratakan pada bagian dasarnya kira-kira 2 cm. Setelah itu, masukkan
ulat-ulat atau kumbang yang akan dibudidaya.
Proses
berkembang biak ulat menjadi kumbang membutuhkan waktu yang lumayan lama.
Karena itu, banyak peternak yang memulai budidaya dari kumbang agar
prosesnya lebih cepat.
Pakan yang diberikan bisa berupa
potongan kentang, potongan buah apel, atau
potongan sayur-sayuran.
Selanjutnya, kotak disimpan ditempat
yang gelap dan hangat. Jangan lupa melakukan kontrol setiap hari, terutama
untuk memeriksa ketersediaan pakan, sekaligus membersihkan sampah bekas makanan
atau bekas kulit dari ulat hongkong.
Selamat mencoba...
Langgan:
Catatan (Atom)